Monday, March 18, 2019

BLOG 7 Rubrik penilaian kreativitas


Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas yang sering digunakan oleh para psikologis dalam pengkajiannya akan membantu memperlihatkan apa yang tidak benar atau hanya benar sebagian dan berbentuk, Adapun pengertian kretivitas yang populer sebagai berikut: 
  • Kreativitas adalah sebagai suatu proses untuk menghasilkan yang baru, apakah itu berupa gagasan atau benda dalam bentuk atau rangkaian yang menghasilkan. Penekanan pada tindakan menghasilkan ketimbang pada hasil akhir dari tindakan tersebut.
  • Kreativitas adalah sebagian kreasi sesuatu yang baru dan orsinil secara kebetulan, dengan terdapatnya bukti yang nyata dari hasil pekerjaan yang dilakukan. Jadi kreativitas mempunyai tujuan yang mungkin tidak lebih dari kesenangan langsung yang diperolehnya.
  • Kreativitas adalah apa saja yang diciptakan selalu baru dan berbeda dari apa yang telah ada serta bentuknya unik, hal ini hanya benar sebagian karena untuk menciptakan hal yang baru masih perlu konsep yang lama.
  • Kreativitas adalah proses mental yang unik, sesuatu yang semata-mata untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dengan orisinil yang mencakup pemikiran spesifik disebut Guilford "pemikiran berbeda dan pemikiran bebas (convergent thinking) yang mengikuti jalur konvergensi dimana pemikiran menggunakan informasi yang tersedia untuk sampai pada kesimpulan dan mengarah kepada jawaban benar".
  • Kreativitas adalah orang yang mempunyai IQ tinggi atau cerdas jenius yang diistilahkan orang awam kreatifitas. Tetapi buktinya hanya sedikit yang mampu berjalan seimbang.
  • Kreativitas adalah sepercik kejeniusan yang diwariskan pada sesorang dan tidak ada kaitannya dengan belajar atau lingkungan yang menentukan, bahwa kreativitaas merupakan sarana konsep memerlukan pengetahuan yang diterima sebelum dapat menggunakannya.
  • Kreativitas adalah imajinasi dan fantasi yang merupakan bentuk permainan mental menuju suatu hasil yang orisinil.
  • Kreativitas adalah konsep penurut dan pencipta yang menyatakan gagasan orisinil, titik pandang yang berbeda atau cara baru menangani masalah yang dihadapinya.
  • Kreativitas adalah spontanitas yang timbul dari dalam dan dilakukan secara reflek (yang menghasilkan sesuatu).
  • Pengertian kreativitas secara psikologis adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan yang imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman. Ia mungkin mencakupi pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pengcangkokan hubungan lama ke situasi baru dan mencakup pembentukan korelasi baru. Ia harus mempunyai maksud atau tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata, walaupun merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin dapat berbentuk produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah atau mungkin bersifat prosedural atau metodelogis.
Ciri-ciri Usia kreatif
Konstelasi ciri psikologis tertentu timbul secara konsisten pada individu yang kreatif dan membentuk kerangka kepribadian kreatif yang dapat dikenal. Kerangka ini menunjuk bahwa pribadi yang kreatif lebih menonjol karena minat, sikap dan dorongan ketimbang kecerdasan.

Kemampuan kognitif yang tampak paling sering dikaitkan dengan kreatifitas adalah kecerdasan diatas rata-rata dan penggunaan kecerdasan itu secara efektif, kemampuan menghasilkan gagasan luar biasa dan tepat, kemampuan mengingat yang istimewa dan lebih banyaknya pengalaman hidup, kemahiran menghasilkan gagasan dan yang asing dan berbeda, pengamatan yang diskriminatif dan keluwesan kognitif umum. Individu yang kreatif memiliki ego yang superior serta cara positif dan konstruktif dalam memahami masalah. Intuisi juga merupakan tanda-tanda orang kreatif. Kemandirian serta sikap dan perilaku sosial tampak selalu mendampingi kreativitas.

Ciri-ciri kreativitas adalah kemampuan untuk menguji asumsi (sensitifitas problem), kelancaran, keluwesan dan keaslian. Latihan-latihan dibutuhkan untuk mengembangkan pikiran yang ada. Kesenangan mengambil resiko yang sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan sehingga meraih keberhasilan atau kegagalan.

Ada berbagai macam definisi mengenai kreativitas, namun tidak ada satu definisi pun yang dapat diterima secara universal, karena demikian kompleksnya konsep kreativitas. Pengertian tentang kreativitas dapat dilihat dari belahan otak manusia yang masing-masing berkaitan dengan kemampuan tertentu dalam diri seseorang. Pengertian kreativitas juga dapat dilihat dari segi operasionalnya, yang mencakup kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk memerinci. Kreativitas juga dapat dilihat dari konsep 4P yaitu pribadi, pendorong, proses dan produk. Kreativitas sebagai pribadi menunjukkan bahwa kreativitas dimiliki setiap orang. Sebagai pendorong, kreativitas diartikan sebagai seberapa besar lingkungan dapat memberikan andil dalam memberikan rangsangan. Proses menunjukkan pada bagaimana suatu hasil dapat dinikmati. Produk menunjukkan bahwa setiap hasil kreatif dapat dinikmati dan bermakna.

Kaitan kreativitas dengan kemampuan intelektual memang sudah menjadi perhatian para pakar sejak dulu. Teori ambang inteligensi menunjukkan bahwa sampai seputar IQ 120, ternyata ada hubungan antara inteligensi dan kreativitas. Kemampuan berpikir divergen menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kemampuan berpikir konvergen. Selain itu yang perlu diingat adalah kreativitas diperoleh dari pengetahuan atau pengalaman hidup. Pengetahuan yang selama ini diperoleh dari lingkungan dikumpulkan dan diintegrasikan ke dalam suatu bentuk yang baru dan orisinal, semua ini sangat tergantung pada bagaimana kemampuan intelektual seseorang.

Kemampuan kreatif seseorang sangat tergantung dari faktor dalam diri dan luar diri. Oleh karena itu sebagaimana layaknya bakat dan minat, kemampuan kreatif seseorang juga perlu dikembangkan. Oleh karenanya sumber-sumber kreativitas seperti kognitif, kepribadian, motivasional dan lingkungan perlu dikembangkan semaksimal mungkin oleh pihak orang tua (keluarga) dan guru. Dengan mengetahui sumber-sumber ini pun kita dapat menciptakan suatu lingkungan proses belajar mengajar yang merangsang kemampuan berpikir kreatif anak. Dengan demikian ciri-ciri kreatif seperti kelancaran, kelenturan, orisinalitas serta memerinci ide dapat dikembangkan dalam diri seorang anak. Namun yang perlu menjadi perhatian disini adalah kita tidak bisa menitikberatkan kreativitas seseorang itu hanya melalui produknya saja, justru yang terpenting dalam kreativitas adalah prosesnya, karena di situlah kita dapat melihat bagaimana munculnya keunikan ide seseorang.

Dalam perkembangan usianya, dikenal berbagai masa kritis kreativitas. Usia SD yang mencakup usia 5/6 sampai dengan 12 tahun, juga memiliki masa kritis yang berkisar dari usia 5 sampai 6 tahun dan usia 8 sampai 10 tahun. Hal ini terjadi karena di usia 5 sampai 6 tahun, peran tokoh otoriter sangat melekat dalam diri seseorang, dimana anak harus mematuhi aturan dan keputusan orang tua atau orang dewasa di lingkungannya. Sementara di usia 8 sampai 10 tahun pengaruh kelompok teman sebaya sudah jauh lebih kuat, dimana anak yang ingin diterima oleh teman-temannya, akan menerima dan mengikuti pola-pola yang ditetapkan kelompoknya

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuhnya Kreativitas
Kreativitas tidak saja bergantung kepada potensi bawaan yang khusus, tetapi juga pada perbedasan mekanisme mental yang menjadi sasaran untuk mengungkapkan sifat bawaan. Mekanisme bawaan ini dihasilkan oleh suatu tipe adaptasi awal. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi disini adalah:
  • Dorongan, terlepas dari seberapa jauh potensi anak memenuhi standar orang dewasa, mereka harus didorong untuk kreatif dan bebas dari menentukan masa depannya sendiri.
  • Sarana, harus disediakan untuk meransang melakukan eksprimen dan eksplorasi yang merupakan unsur penting dalam kreativitas.
  • Lingkungan yang merangsang. Lingkungan keluarga dan sekolah harus merangsang kreativitas dengan memberi bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativitas. Ini harus dilakukan sedini mungkin agar menjadikan remaja yang kreatif.
  • Kesemapatan, untuk memperoleh pengetahuan agar dapat berkembang pikiran yang positif.
  • Dari segi waktu, untuk menjadi kreatif harus diberi waktu dalam mengembangkan gagasan-gagasan yang ada pada remaja tersebut.
Usaha-usaha Orang Tua dan Guru Mengembangkan Kreativitas
Dalam mengembangkan kreativitas ini guru sangat diharapkan peran yang aktif untuk memberikan pemahaman pada remaja yang menjadi peserta didiknya. Usaha-usaha guru adalah:
  • Membantu anak/peserta didik untuk memahami latar belakang mereka, pengalaman mereka dan kebiasaan perilaku. Pada cara ini diizinkan masing-masing pribadi untuk mengembangkan potensi dirinya.
  • Guru dan orang tua dapat menciptakan suasana untuk mendorong pemikiran kreatif dengan menghilangkan halangan luar dari kreativitas. Sensitifitas pada problem ditingkatkan, metode untuk membahas membebaskan imajinasi dapat dikembangkan dan sarana sistematis untuk mengevaluasi ide-ide dapat diajarkan pula.
  • Anak/peserta didik diberi kesempatan untuk mempraktekkan pemikiran kreatif dalam suasana yang terkendali dan terkontrol.
  • Cara-cara mengembangkan imajinasi anak/peserta didik dengan memberikan masalah-masalah yang dapat meningkatkan inteligensi remaja untuk membuahkan ide-ide yang baik, kriteria yang berbeda pada keunikan dan kegunaan.
  • Guru dan orang tua harus memberikan cara instruksi yang semantik didalam menerapkan imajinasi yang dapat menghasilkan pengembangan potensi yang ada pada diri remaja.
Kesimpulan
  • Kreativitas adalah merupakan suatu proses untuk menghasilkan yang baru, apakah itu berupa gagasan atau benda dalam bentuk atau rangkaian yang menghasilkan.
  • Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kreativitas pada seorang individu seperti dorongan, sarana, lingkungan yang merangsang, kesemapatan, dan waktu. Kreativitas perlu dikembangan, banyak yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kreativitas.
  • Guru sebagai tenaga pengajar memegang peranan dalam pengembangan kreativitas. Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam pengembangan kreativitas pada seorang remaja diantaranya: membantu remaja untuk memahami latar belakang mereka, menciptakan suasana untuk mendorong pemikiran kreatif, remaja diberi kesempatan untuk mempraktekkan pemikiran kreatif dalam suasana yang terkendali dan terkontrol, mengembangkan imajinasi remaja dengan memberikan masalah-masalah yang dapat meningkatkan inteligensi remaja.
1.4.1   Proses berpikir kreatif
Siswono & Kurniawati dalam Iswanti (2016:633) menyatakan bahwa berpikir merupakan proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Rusyna (2014:118) menjelaskan bahwa teori proses kreatif terdiri dari empat tahap yaitu: (1) kejenuhan (saturation), (2) inkubasi (incubation), (3) inspirasi (inspiration), dan (4) verifikasi (verification).
Gambar 2.3. Tahapan dalam proses kreatif
Menurut De Porter dan Mike Hernacki dalam Uno (2014:164) ada lima proses kreatif yang diungkapkannya, yaitu:
1.             Persiapan, mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan.
2.             Inkubasi, mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.
3.             Iluminasi, mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.
4.             Verifikasi, memastikan bahwa solusi itu benar-benar memecahkan masalah.
5.             Aplikasi, mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut.
Pendapat yang lain mengenai proses kreatif dikemukakan oleh Petty dalam Sani (2016:101), fase proses kreatif menurut Petty adalah inspirasi, klarifikasi, evaluasi, distilasi, inkubasi, dan perspirasi. Inspirasi terkait pengembangan ide-ide, klarifikasi terkait fokus pada tujuan, distilasi adalah memutuskan ide mana yang akan dikerjakan, inkubasi adalah meninggalkan pekerjaan untuk sementara, perspirasi terkait dengan mengerjakan ide yang terbaik, dan evaluasi adalah memeriksa pekerjaan dan belajar dari hal tersebut.
Santrock dalam Abidin (2016:175) menyatakan bahwa tahapan proses kreatif meliputi:
1.             Persiapan, pada tahap ini seseorang mulai tertarik terhadap sebuah masalah.
2.             Inkubasi, pada tahap ini seseorang memikirkan sejumlah ide yang tidak biasa untuk memecahkan masalah.
3.             Pengetahuan, pada tahap ini seseorang menghasilkan sebuah solusi unik dalam memecahkan masalah.
4.             Evaluasi, pada tahap ini menguji apakah solusi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau tidak.
5.             Elaborasi, pada tahap ini solusi yang dihasilkan diperinci dan diperluas sehingga menjadi lebih baik lagi.
Sedangkan Susanto (2016:115) mengemukakan terdapat lima tahap proses kreatif yaitu: stimulus, eksplorasi, perencanaan, aktivitas, dan review. Masing-masing tahapan ini dapat diuraikan secara singkat, sebagai berikut:
1.             Stimulus, untuk dapat berpikir secara kreatif perlu adanya stimulus dari pikiran yang lain.
2.             Eksplorasi, peserta didik dibantu untuk memerhatikan alternatif-alternatif pilihan sebelum membuat suatu keputusan.
3.             Perencanaan, setelah diadakan stimulus berupa masalah, kemudian melakukan eksplorasi untuk memecahkan masalah tersebut, selanjutnya membuka berbagai rencana atau strategi untuk pemecahan masalah.
4.             Aktivitas, proses kreatif dimulai dengan suatu ide atau kumpulan ide.
5.             Review, peserta didik perlu mengadakan evaluasi.
1.4.2   Indikator berpikir kreatif
E. Paul Torrance dalam Davis (2012:359) mendeskripsikan kemampuan kreatif :
1.             Fluency adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak ide verbal non verbal dalam merespon masalah yang tidak memiliki satu jawaban benar.
2.             Fleksibelity adalah kemampuan untuk mengambil pendekatan berbeda untuk suatu masalah, memikirkan ide dalam kategori berbeda, atau melihat masalah dalam perspektif berbeda.
3.             Originality itu berarti keunikan, ketidaksamaan dalam pemikiran dan tindakan atau cara berpikir yang unik.
4.             Elaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, memperhalus, menyempurnakan, dan bahkan menerapkan ide.
5.             Transformasi berarti kreativitas, merubah satu ide atau objek lain dengan melakukan modifikasi, mengkombinasi, atau dengan melihat makna baru, dampak, penerapan, atau adaptasi ke pengguna baru.
Munandar (2012:192) berpendapat untuk mengetahui tingkat kekreatifan seseorang, perlu adanya penilaian terhadap kemampuan berpikir kreatif. Di bawah ini merupakan penilaian dan perilaku peserta didik yang diharapkan.

Tabel 2.4  Indikator berpikir kreatif
Indikator
Perilaku
1. Berpikir lancar (Fluency)
a.      Menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan
b.      Arus pemikiran lancar
2. Berpikir luwes (flexibility)

a.      Menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam
b.      Mampu mengubah cara atau pendekatan
c.       Arah pemikiran yang berbeda
3. Berpikir orisinil (Originality)

a.      Meberikan jawaban yang tidak lazim
b.      Memberkan jawaban yang lain dari pada yang lain
c.       Memberikan jawaban yang jarang diberikan kebanyakan orang
4. Berpikir terperinci (elaboration)

a.      Mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan
b.      Memperinci detail-detail
c.       Memperluas suatu gagasan

1.4.3   Karakteristik tingkat kemampuan berpikir kreatif
Menurut Siswono (2011:551) kemampuan berpikir kreatif seseorang memiliki tingkatan. Tingkatan yang dimaksud sesuai karya yang dihasilkan. Oleh sebab itu digunakan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif (TKBK) peserta didik.
Tabel 2.5 Karakteristik tingkat kemampuan berpikir kreatif
Tingkatan Kemampuan
Karakteristik
Tingkat 4 (sangat kreatif)
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu solusi dan dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesikannya. Salah satu solusi memenuhi aspek originality (kebaruan). Beberapa masalah yang dibangun memenuhi aspek originality, flexibility, dan fluency.
Tingkat 3 (kreatif)
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu solusi, tetapi tidak bisa mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Satu solusi memenuhi aspek originality. Pada tingkat ini juga peserta didik dapat mengembangkan cara lain untuk memecahkan permasalahan (flexibility), namun tidak memiliki cara yang berbeda dari yang lain (originality).
Tingkat 2 (cukup kreatif)
Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan satu solusi yang sifatnya berbeda dari yang lain (originality) namun tidak memenuhi aspek fluency dan flexibility atau peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dengan mengembangkan solusinya (flexibility) namun bukan hal yang baru dan bukan pula jawaban lancar.
Tingkat 1 (kurang kreatif)
Peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih dari satu solusi (fluency) tetapi tidak dapat mengembangkan solusinya dan tidak memenuhi aspek kebaruan.
Tingkat 0
(tidak kreatif)
Peserta didik tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih dari satu solusi dan tidak dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Serta peserta didik juga tidak bisa menimbulkan solusi baru.

1.4.4    Pedoman penskoran berpikir kreatif
Instrumen keterampilan berpikir kreatif yang disusun dalam bentuk uraian berdasarkan kriteria berpikir kreatif dilakukan penskoran terhadap jawaban peserta didik untuk setiap butir. Adapun kriteria penskoran yang telah dibuat oleh La Moma (2015:32-33) dan Fitriarosah (2016:246) dalam penelitiannya yaitu:
Tabel 2.6.
Tabel  2.7  Pedoman penskoran soal berpikir kreatif matematis (Fitriarosah (2016:246))
Aspek
Skor
Kriteria
Kelancaran/
Fluency
4
Memberikan lebih dari dua solusi jawaban yang benar serta seluruhnya menggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai dengan analisa argumen lengkap
3
Memberikan lebih dari satu solusi jawaban yang benar serta hampir seluruhnya menggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai dengan memberikan alasan lebih lengkap
2
Memberikan satu solusi jawaban yang benar serta menggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai dengan menggunakan alasan tidak rinci
1
Memberikan satu solusi jawaban yang benar atau menggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai, namun tidak disertai alasan
0
Tidak ada jawaban
Keluwesan/
Flexibility
4
Menemukan lebih dari satu cara dalam menyelesaikan masalah serta seluruhnya menggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai
3
Menemukan lebih dari satu cara dalam menyelesaikan masalah serta hampir seluruhnya menggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai
2
Menemukan satu cara dalam menyelesaikan masalah serta menggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai tanpa disertai alasan yang lengkap
1
Menemukan satu cara dalam menyelesaikan masalah namun menggunakan strategi dan prosedur matematis yang sesuai tanpa disertai alasan
0
Tidak ada Jawaban
Keaslian/
Originality
4
Menggambarkan penyelesaian dari masalah yang diberikan dengan cara yang berbeda dari orang lain serta sesuai dengan konsep yang dimaksud secara lengkap dan tepat
3
Menggambarkan penyelesaian dari masalah yang diberikan dengan cara yang berbeda dari orang lain serta sesuai dengan konsep yang dimaksud namun kurang lengkap dan tepat
2
Menggambarkan penyelesaian dari masalah yang diberikan dengan cara yang berbeda dari orang lain namun tidak sesuai dengan konsep yang dimaksud dan tidak lengkap
1
Menggambarkan penyelesaian dari masalah yang diberikan dengan cara yang berbeda dari orang lain tanpa disertai alasan
0
Tidak ada jawaban
Elaborasi/
Elaboration
4
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci dan benar
3
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci namun analisa argumen belum lengkap
2
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan kurang terinci dan benar
1
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan tidak terinci
0
Tidak ada jawaban

Kisi-kisi instrumen penilaian kognitif kemampuan berpikir kreatif siswa
Kompetensi Dasar
Indikator pencapaian
Level kognitif
Indikator berpikir kreatif
Indikator soal
No soal
3.8Menentukan hubungan antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan dan melakukan perhitungan berdasarkan hubungan tersebut

·     Memahami konsep analogi kesetimbangan dinamis (model Heber)

C2
Berpikir luwes (flexibility)

Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan berbagai pendapatnya dari sudut pandang yang berbeda agar dapat menjelaskan tentang proses terjadinya kesetimbangan dinamis
2

·     Memahami konsep reaksi kesetimbangan timbal sulfat dengan kalium iodida
C2
Berpikir luwes (flexibility)

Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan berbagai pendapatnya dari sudut pandang yang berbeda agar dapat menjelaskan proses reaksi kesetimbangan timbal sulfat dengan kalium iodida
1

·    Menjelaskan reaksi kesetimbangan dinamis yang terjadi berdasarkan hasil pengamatan.
C2
Berpikir lancar (Fluency)
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan banyak jawaban dalam menjelaskan kesetimbangan dinamis berdasarkan data pengamatan
5
4.8    Mengolah data untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi

·     Melakukan perhitungan kuantitatif yang berkaitan dengan kesetimbangan kimia
C3
Berpikir luwes (flexibility)

Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan berbagai pendapatnya dari sudut pandang yang berbeda agar dapat menjelaskan hasil perhitungan kuantitaif yang berkaitan dengan proses kesetimbangan
7
·     Menentukan harga tetapan kesetimbangan berdasarkan data hasil percobaan.
C4
Berpikir terperinci (elaboration)

Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan langkah-langkah terperinci dalam menentukan harga tetapan kesetimbangan berdasarkan data hasil percobaan.
3
·     Menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang, derajat disosiasi (a),  tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp) dan hubungan Kc dengan Kp
C4
Keaslian/ Originality
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan caranya sendiri dalam mencari jawaban menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang, derajat ionisasi tetapan kesetimbangan dan mentukan hubungan Kc dan Kp
4, 8 dan 9
3.9 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dan penerapannya dalam industri

·     Menganalisis faktor-faktor yang menggeser arah kesetimbangan untuk mendapatkan hasil optimal dalam industri (proses pembuatan amonia dan asam sulfat)

C4
Keluwesan/ Flexibility
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan ide-ide yang berbeda dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.
6
4.9Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan

Merancang dan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan (konsentrasi, volume, tekanan, dan suhu) dan melaporkannya.
C6
Berpikir terperinci (elaboration)

Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan langkah-langkah terperinci dalam merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
10

Menyajikan hasil informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan (konsentrasi, volume, tekanan, dan suhu)
C4
Keaslian/ Originality
Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan caranya sendiri dalam menyajikan hasil informasi terkaitan faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan berdasarkan gambar.
11

Menyimpulkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan (konsentrasi, volume, tekanan, dan suhu)  berdasarkan gambar
C5
Berpikir terperinci (elaboration)

Soal memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan langkah-langkah terperinci dalam menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerseran kesetimbangan berdasarkan gambar.
12

Pedoman Penilaian Instrumen Berpikir Kreatif
Aspek
Skor
Kriteria
Kelancaran/ Fluency
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang benar dan alasan yang lengkap
3
Memberikan lebih dari satu jawaban yang benar, tetapi alasannya kurang tepat
2
Memberikan satu jawaban yang benar, tetapi alasannya  tidak tepat
1
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
0
Tidak ada jawaban
Keluwesan/ Flexibility
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda disertai dengan alasan yang lengkap
3
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda, tetapi alasannya kurang tepat
2
Memberikan satu jawaban, tetapi alasannya tidak tepat
1
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
0
Tidak ada jawaban
Keaslian/ Originality
4
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud secara lengkap dan tepat
3
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud, tetapi kurang lengkap dan tepat
2
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang dimaksud dan tidak tepat
1
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak dapat dipahami
0
Tidak ada jawaban
Kerincian/ Elaboration
4
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci dan benar
3
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci, tetapi belum lengkap
2
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi kurang terinci
1
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi tidak terinci
0
Tidak ada jawaban

1.      


Berdasarkan proses reaksi diatas apa yang dapat anda simpulkan ? jelaskan dengan pendapat anda sendiri dan berikan contoh lainnya!
2.        Ketika CuSO4.5H2O (s) yang berwarna biru dipanaskan dalam suatu wadah tertutup, lama-kelamaan akan berangsur-angsur memudar menjadi padatan berwarna putih (CuSO4) dan akan terbentuk uap air (H2O) pada bagian bawah penutup wadah. Namun, ketika uap air menetes jatuh pada padatan CuSO4 akan diperoleh kembali padatan yang berwarna biru yang menandakan terbentuknya CuSO4.5H2O (s) seperti sedia kala. Apakah reaksi tersebut termasuk reaksi irreversibel (tak dapat balik) atau reversibel (dapat balik) ? jelaskan menurut pendapat anda sendiri dan buat reaksinya!
3.       Pada suhu 25oC diketahui dua buah reaksi kesetimbangan memiliki harga Kc sebagai berikut:
A + 2BC ↔ AC2 + 2B         Kc1 = 4,0
B + AC2 ↔ BC + AC           Kc2 = 0,5
Berdasarkan data tersebut tentukan harga Kc untuk reaksi kesetimbangan A + AC2 ↔ 2AC. Dan jelaskan reaksi kesetimbangannya!
4.       Dengan asumsi bahwa konsentrasi awal PCL5 = 0,100 M dan Cl2 = 0,020 M, Hitunglah konsentrasi PCl5, PCl3, dan Cl2 pada keadaan setimbang pada suhu 25oC jika tetapan kesetimbangan penguraian PCl5 pada suhu ini adalah 0,030. Jelaskan! Dan buat persamaan reaksinya!
5.       Diketahui dua reaksi kesetimbangan dengan tetapan kesetimbangannya sebagai berikut:
PCl3(g) + Cl2(g) ↔ PCl5(g)   Kc1
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)   Kc2
Bagaimanakah hubungan antara Kc1 dan Kc2 ?
6.       Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Konsentrasi dan QKstb pada Suhu T untuk Reaksi N2(g) + O2(g) ↔ 2NO(g).

Percobaan
Konsentrasi Awal (M)

N2
O2
NO
QKstb
1
0,127
0,134
0,966
55,68
2
0,027
0,027
0,202
55,21
3
0,164
0,098
0,945
55,46
4
0,064
0,065
0,482
55,16
5
0,103
0,179
0,013
55,31
apakah yang dapat Anda simpulkan dari data pada Tabel 1?
7.       Dalam suatu ruang 1 liter pada suhu T°C terdapat dalam keadaan setimbang 2 mol NH3, 1 mol O2, dan 2 mol H2 menurut persamaan reaksi:
Description: http://kimiastudycenter.com/images/11-sma-kesetimbangan-no-2.png
Tentukan harga tetapan kesetimbangan Kc pada suhu tersebut!
8.       PCl5 dapat terdekomposisi menjadi PCl3 dan Cl2 membentuk reaksi kesetimbangan
PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2 (g)
Jika pada suhu 250°C harga Kp untuk reaksi tersebut adalah 2 dan PCl5 terdisosiasi sebanyak 10%, tentukan tekanan total sistem!
9.       Berdasarkan hubungan antara Kp dan Kc diatas, menurut pemahaman anda bagaimana syarat suatu reaksi kesetimbangan gas yang memiliki nilai Kp = Kc ? Adakah contoh reaksi yang dimaksud di antara reaksi-reaksi kesetimbangan gas berikut ?
a)       2HI(g) ↔ H2(g)+ I2(g)
b)       N2O4(g) ↔ 2NO2(g)
c)       N2(g) + O2(g) ↔ 2NO(g)
d)       2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
10.    Jika diketahui reaksi
2C + 2H2 -> C2H4 dengan AH = +51,9 kJ. Tentukan.
1a. Jika suhu dinaikkan.
1b. Jika volume reaksi diperkecil.
1c. Jika suhu diturunkan.
1d. Jika konsentrasi C2H4 diturunkan. 
11.   
Jika kita perhatikan gambar diatas ternyata volume itu berbanding terbalik dengan tekanan. Coba anda jelaskan maksud yang ada pada gambar dan kaitkan dengan faktor-faktor pergeseran kesetimbangan! Dan berikan contoh reaksi kesetimbangannya!.
12.   
Anggap itu gambar timbangan dimana konsentrasi reaktan sama dengan produk. Sistem itu sedang setimbang dan akan terus berusaha menyeimbangan dirinya.
1. Jika konsentrasi reaktan di kurangi maka agar sistem tetap setimbang, pembentukan reaktan harus lebih banyak sampai setimbang kembali.
2. Jika konsentrasi reaktan ditambah maka agar sistem tetap setimbang pembentukan produk harus lebih banya sampai sitem itu setimbang kembali.

Coba anda simpulkan gambar tersebut dengan memahami asumsi diatas! Berikan contohnya!.

Rubrik Penilaian Instrumen Berpikir Kreatif Materi Laju Reaksi
Indikator Berpikir Kreatif
Indikator Jawaban
No
Jawaban
Skor
Flexibility
peserta didik dapat memberikan berbagai pendapatnya dari sudut pandang yang berbeda agar dapat menjelaskan proses reaksi kesetimbangan timbal sulfat dengan kalium iodida
1
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda disertai dengan alasan yang lengkap
Proses reaksi tersebut merupakan reaksi reversible atau reaksi dapat balik dimana terjadi kesetimbangan kimia ketika sudah tidak ada perubahan konsentrasi pada masing-masing zat. Contoh lainnya adalah pada proses reaksi berikut:
N2(g) +  3 H2(g) <——>  2 NH3(g)
Gas nitrogen dan gas hidrogen diletakkan di sisi kiri karena bahan itulah yang mula-mula dimasukkan ke dalam tempat reaksi. Kedua reaksi tersebut terjadi dengan kecepatan yang berbeda. Namun, cepat atau lambat, kecepatan kedua reaksi tersebut akan sama dan jumlah relatif dari gas nitrogen, gas hidrogen, dan gas amonia menjadi tetap (konstan).
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda, tetapi alasannya kurang tepat
3
Memberikan satu jawaban, tetapi alasannya tidak tepat
2
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
1
Tidak ada jawaban
0
Flexibility
peserta didik dapat  memberikan berbagai pendapatnya dari sudut pandang yang berbeda agar dapat menjelaskan tentang proses terjadinya kesetimbangan dinamis
2
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda disertai dengan alasan yang lengkap
Reaksi tersebut termasuk reaksi reversible (dapat balik) karena CuSO4.5H2O (s) yang berwarna biru dipanaskan dalam suatu wadah tertutup, lama-kelamaan akan berangsur-angsur memudar menjadi padatan berwarna putih (CuSO4) dan akan terbentuk uap air (H2O) pada bagian bawah penutup wadah. Namun, ketika uap air menetes jatuh pada padatan CuSO4 akan diperoleh kembali padatan yang berwarna biru yang menandakan terbentuknya CuSO4.5H2O (s) seperti sedia kala.
CuSO4.5H2O(s) → CuSO4(s)+ H2O(l)
CuSO4(s)+ H2O(l) → CuSO4.5H2O(s)
CuSO4.5H2O(s) ↔ CuSO4(s)+ H2O(l)
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda, tetapi alasannya kurang tepat
3
Memberikan satu jawaban, tetapi alasannya tidak tepat
2
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
1
Tidak ada jawaban
0
Elaboration
peserta didik dapat melakukan langkah-langkah terperinci dalam menentukan harga tetapan kesetimbangan berdasarkan data hasil percobaan.
3
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci dan benar

4
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci, tetapi belum lengkap
3
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi kurang terinci
2
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi tidak terinci
1
Tidak ada jawaban
0
Originality
peserta didik untuk menemukan caranya sendiri dalam mencari jawaban menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang, derajat ionisasi tetapan kesetimbangan dan mentukan hubungan Kc dan Kp
4
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud secara lengkap dan tepat
4
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud, tetapi kurang lengkap dan tepat
3
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang dimaksud dan tidak tepat
2
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak dapat dipahami
1
Tidak ada jawaban
0
Fluency
peserta didik dapat  memberikan banyak jawaban dalam menjelaskan kesetimbangan dinamis berdasarkan data pengamatan
5
Memberikan lebih dari satu jawaban yang benar dan alasan yang lengkap
PCl3(g) + Cl2(g) ↔ PCl5(g)   Kc1 = [PCl5] / [PCl3] [Cl2]

PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)   Kc2 = [PCl3] [Cl2] / [PCl5]
Jadi jika reaksi pertama dibalik maka Kc1 menjadi 1/Kc1 atau sama dengan kc2
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang benar, tetapi alasannya kurang tepat
3
Memberikan satu jawaban yang benar, tetapi alasannya  tidak tepat
2
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
1
Tidak ada jawaban
0
Flexibility
peserta didik dapat  memberikan ide-ide yang berbeda dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.
6
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda disertai dengan alasan yang lengkap
Konsentrasi awal masing-masing zat untuk kelima percobaan tidak sama, tetapi setelah kesetimbangan tercapai kelima percobaan memiliki nilai Q yang relatif sama. Besaran Q memiliki makna penting sebab memberikan nilai yang tidak bergantung pada konsentrasi awal pereaksi. Pada saat harga Q tetap, dinamakan tetapan kesetimbangan (dilambangkan dengan Kc).

Kc = QKstb
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda, tetapi alasannya kurang tepat
3
Memberikan satu jawaban, tetapi alasannya tidak tepat
2
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
1
Tidak ada jawaban
0
Flexibility
peserta didik dapat  memberikan berbagai pendapatnya dari sudut pandang yang berbeda agar dapat menjelaskan hasil perhitungan kuantitaif yang berkaitan dengan proses kesetimbangan
7
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda disertai dengan alasan yang lengkap
Tetapan kesetimbangan reaksi di atas
Description: http://kimiastudycenter.com/images/11-sma-kesetimbangan-no-2a.png

Karena volumnya adalah satu liter, maka konsentrasinya tinggal masukkan molnya masing-masing.
Description: http://kimiastudycenter.com/images/11-sma-kesetimbangan-no-2b.png


PCl5 dapat terdekomposisi menjadi PCl3 dan Cl2 membentuk reaksi kesetimbangan
PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2 (g)
4
Memberikan lebih dari satu jawaban yang beragam/berbeda, tetapi alasannya kurang tepat
3
Memberikan satu jawaban, tetapi alasannya tidak tepat
2
Memberikan satu jawaban, tetapi tidak memberikan alasan
1
Tidak ada jawaban
0
Originality
peserta didik dapat menemukan caranya sendiri dalam mencari jawaban menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang, derajat ionisasi tetapan kesetimbangan dan mentukan hubungan Kc dan Kp

8
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud secara lengkap dan tepat
4
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud, tetapi kurang lengkap dan tepat
3
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang dimaksud dan tidak tepat
2
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak dapat dipahami
1
Tidak ada jawaban
0
Originality
peserta didik dapat menemukan caranya sendiri dalam mencari jawaban menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang, derajat ionisasi tetapan kesetimbangan dan mentukan hubungan Kc dan Kp
9
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud secara lengkap dan tepat
4
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud, tetapi kurang lengkap dan tepat
3
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang dimaksud dan tidak tepat
2
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak dapat dipahami
1
Tidak ada jawaban
0
Elaboration
peserta didik dapat melakukan langkah-langkah terperinci dalam merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
10
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci dan benar
Karena reaksi di atas adalah reaksi endoterm, maka ruas reaktan adalah eksoterm dan ruas produk adalah endoterm.
1a. Jika suhu dinaikkan, maka reaksi akan keseimbangan akan bergeser ke endoterm. Reaksi keseimbangan bergeser ke arah produk.
1b. Koefisien total reaktan adalah 2 + 2 = 4. Koefisien total produk adalah 2. Volume diperkecil maka reaksi keseimbangan bergeser ke produk.
1c. Jika suhu diturunkan, maka reaksi keseimbangan akan bergeser ke eksoterm. Reaksi keseimbangan bergeser ke reaktan.
4
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci, tetapi belum lengkap
3
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi kurang terinci
2
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi tidak terinci
1
Tidak ada jawaban
0
Originality
peserta didik dapat  menemukan caranya sendiri dalam menyajikan hasil informasi terkaitan faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan berdasarkan gambar.
11
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud secara lengkap dan tepat
Jika kita perhatikan gambar diatas ternyata volume itu berbanding terbalik dengan tekanan. Jika tekanan sistem diperbesar maka volume sistem akan kecil, sedangkan jika tekanan diperkecil, maka volume sistem akan besar. Pengaruh tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan adalah sebagai berikut:
Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil = Kesetimbangan bergeser kearah koefisien terkecil
Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar = Kesetimbangan bergeser kearah koefisien terbesar

Kembali kesoal, reaksi yang diberikan :
CO2(g) + H2(g) Description: https://latex.codecogs.com/gif.latex?\fn_cm&space;\rightleftharpoons CO(g) + H2O(g)   Description: https://latex.codecogs.com/gif.latex?\Delta&space;H= -x kJ
Jumlah koefisien kiri = 1 + 1 = 2
Jumlah koefisien kanan = 1 + 1 = 2

Karena koefisien ruas kiri dan kanan pada reaksi diatas sama, maka tidak akan ada pengaruh perubahan volume dan tekanan terhadap kestimbangan reaksi. Jadi jawaban soal diatas adalah B ya.

Catatan : untuk wujud zat yang dijumlahkan konsentrasinya hanya yang beruwujud (aq) dan (g) saja. Sedanfkan untuk (s) dan (l) tidak mempengaruhi kesetimbangan.

4
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri sesuai dengan konsep yang dimaksud, tetapi kurang lengkap dan tepat
3
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri, tetapi tidak sesuai dengan konsep yang dimaksud dan tidak tepat
2
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri tetapi tidak dapat dipahami
1
Tidak ada jawaban
0
Elaboration
peserta didik dapat melakukan langkah-langkah terperinci dalam menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerseran kesetimbangan berdasarkan gambar.
12
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci dan benar
1. Jika konsentrasi reaktan kurangi maka agar sistem tetap setimbang, pembentukan reaktan harus lebih banyak sampai setimbang kembali. Artinya jika konsentrasi reaktan dikurangi maka kesetimbangan bergerser kearah reaktan. Hal ini juga akan berlaku pada produk, jika konsentrasinya dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser kearah produk itu sendiri.

2. Jika konsentrasi reaktan ditambah maka agar sistem tetap setimbang pembentukan produk harus lebih banya sampai sitem itu setimbang kembali. Artinya jika konsentrasi reakstan ditambah maka kesetimbangan akan bergeser kearah produk. Hal ini juga akan berlaku sama jika konsentrasi produk ditambah maka kesetimbangan akan bergeset kearah pembentukan reaktan.

4
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan dengan terinci, tetapi belum lengkap
3
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi kurang terinci
2
Menguraikan penyelesaian dari permasalahan yang diberikan, tetapi tidak terinci
1
Tidak ada jawaban
0
Berdasarkan instrumen dan rubrik yang sudah saya buat apakah sudah sesuai dengan indikator-indikator dalam kemampuan berpikir kreatif ? jelaskan!
Hal-ahal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas ini?

13 comments:

  1. Berdasarkan instrumen dan rubrik yang sudah saya buat apakah sudah sesuai dengan indikator-indikator dalam kemampuan berpikir kreatif ? jelaskan!
    .
    Menurut saya rubrik yang anda buat sudah dapat memunculkan kemampuan berpikir kreatif dan semua aspek berpikir kreatif dapat muncul. Lalu disini anda juga memberikan rangsangan berupa gambar dan persamaan reaksi agar memudahkan siswa dalam munculnya sikap berpikir kreatif. Namun saran saya sebaiknya penyusunan rubriknya dibuat lebih rinci lagi dimana soal-soal yang ada dimasukkan saja ke dalam kolom KD, Indikator dan Indikator berpikir kreatif agar tidak sulit membacanya.

    Hal-hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas ini?
    Pastinya gunakan penilaian yang sesuai yang dapat melihat kemunculan aspek kreativitas secara objektif, contohnya yaitu lembar observasi. Dan Aspek-aspek berpikir kreatif juga dijabarkan dalam LO ditambah lagi aspek afektif seperti rasa ingin tahu dan merasa tertantang karena itu merupakan ciri berpikir kreatif. Sehingga penilaian dapat dilakukan dengan melihat sikap yang terjadi pada peserta didik selama pembelajaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya sependapat dengan fanny, bahwa yang perlu diperhtikan yakni penggunaan jenis penilaian yang relevan dan reliabel, selain itu dalam penjabaran kriteria skor sebaiknya dian menyusunnya menggunakan SMART goals sehingga nilai yang didapat benar akurat. dalam menilai sikap krativitas siswa sebaiknya guru melakukan observasi/ kuisioner silang antara siswa dan temannya serta hasil observasi guru/observer itu sendiri. sebaiknya dalam rubrik guru mencantumkan kolom komentar sehingga guru dapat memantau apa yang kurang, apa yang perlu diperkuat (bahan evaluasi) untuk penilaian jenis lain

      Delete
  2. Hal-hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas ini?

    segi aspek afektif bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Dalam Kurikulum 2013 guru harus melakukan pengamatan terhadap kompetensi sikap yang meliputi sikap spiritual dan sikap sosial dari peserta didik. Oleh karena itu, dalam melakukan observasi harus mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang harus diobservasi dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, agar tingkat pencapaian kompetensi sikap dapat dipantau dengan baik berdasarkan data empiris.

    ReplyDelete
  3. Berdasarkan instrumen dan rubrik yang sudah saya buat apakah sudah sesuai dengan indikator-indikator dalam kemampuan berpikir kreatif ? jelaskan!
    Menurut saya rubrik penilaian yang dibuat oleh dian sudah sesuai dengan indikator berpikir kreatif. Karena dilihat dari Kisi-kisi instrumen penilaian kognitif kemampuan berpikir kreatif siswa guru juga selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kreatif

    ReplyDelete
  4. Hal-hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas, menurut saya hal yang harus diperhatikan yaitu indikator-indikator pencapaian yang harus di capai oleh peserta didik dan harus disesuaikan dengan aspek afektif dalam memunculkan sikap kreatifitas siswa diantaranya Rasa ingin tahu, Imajinatif , Merasa tertantang atau Sikap berani mengambil resiko. hal ini juga harus didukung dengan stategi guru dalam mengajar yang juga harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi guru saat proses pembelajaran misalnya karakteristik materi, siswa, sarana serta prasarana dll. pada aspek penilaian sikap bentuk penilaiannya dapat dilakukan dengan menggunakan observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya dengan mengamati siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hal-ahal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas ini?
      Saya sependapat dengan Safira,
      hal yang harus diperhatikan yaitu indikator-indikator yang harus di capai oleh siswa dan harus disesuaikan dengan aspek afektif dalam memunculkan sikap kreatifitas siswa diantaranya Rasa ingin tahu, Imajinatif , Merasa tertantang atau Sikap berani mengambil resiko. 

      Delete
  5. Hal-hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas ini?

    saya sependapat dengan rini bahwa segi aspek afektif bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Dalam Kurikulum 2013 guru harus melakukan pengamatan terhadap kompetensi sikap yang meliputi sikap spiritual dan sikap sosial dari peserta didik. Oleh karena itu, dalam melakukan observasi harus mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang harus diobservasi dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, agar tingkat pencapaian kompetensi sikap dapat dipantau dengan baik berdasarkan data empiris.

    ReplyDelete
  6. Berdasarkan instrumen dan rubrik yang sudah saya buat apakah sudah sesuai dengan indikator-indikator dalam kemampuan berpikir kreatif ? jelaskan! untuk rubriknya sudah cukup bagus cuma soal dengan rubrik serta indikator berpikir kreatif yang dibuat belum sesuai, disini dian perlu telaah kembali soal yang dibuat

    ReplyDelete
  7. untuk rubrik yang anda buat sudah cukup bagus namun seperti kata tri, telaah kembali lagi dengan soalnya dan kesesuaiannya dengan indikator berpikir kreatif. dan dalam membuat rubrik kreativitas ini juga perlu diperhatikan komponen SMART sehingga jawaban yang nanti akan diberikan bisa reliable dan relevan

    ReplyDelete
  8. Hal-hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas ini?

    menurut saya adalah kesesuaian anatara penilaian atau rubrik dengan hasil yang akan dinilainannti, di dalam rubrik penilaian haruslah jelas agar saat penilaian tidak terjadi bias atau banyak tafsiran penilaian indikator kreativitas yang ingin kita nilai

    ReplyDelete
  9. Hal-hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas ini?

    Melihat dari indikator yang akan di capai oleh siswa, dan aspek2 apa saja yg ada dalam berpikir kreatif yang mencakup kefasihan (fluency), fleksibilitas (flexibility) dan kebaruan (novelty).

    ReplyDelete
  10. Hal-hal apa saja yang harus di perhatikan dalam menilai sikap dalam kreativitas ini?

    dalam menyusun rubrik penilaian berfikir kreatif. perlu dilihat dulu kaitan KI dan KD dengan tujuan pembelajaran. dari tujuan, kemudian kita kembangkan rubrik yang ingin kita buat.

    ReplyDelete
  11. Menjawab pertanyaan : Berdasarkan instrumen dan rubrik yang sudah saya buat apakah sudah sesuai dengan indikator-indikator dalam kemampuan berpikir kreatif ? jelaskan!
    Menurut pendapat saya rubrik penilaian yang dian buat sudah sesuai dengan indikator berpikir kreatif. Hal ini dapat dilihat dari Kisi-kisi instrumen penilaian kognitif kemampuan berpikir kreatif siswa dan guru juga selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kreatif

    ReplyDelete